Kamis, 28 Maret 2024

DIET RENDAH PROTEIN UNTUK PENYAKIT GINJAL KRONIK

Diunggah pada : 14 Maret 2009 19:18:14 2253
thumb

Diet rendah protein ternyata untuk mencegah yang terkena penyakit ginjal kronik. Temuan ini diungkapkan Konsultan Penyakit Dalam, Ginjal, Hipertensi RSUD Dr Soetomo Surabaya Prof dr Moh Yogiantoro Sp PD-KGH, pada acara talkshow di Laboratorium Klinik Utama Ultra Medica Surabaya, Sabtu (14/3) pagi. Dia mengatakan, penyakit ginjal sering di sebut sebagai penyakit diam. Karena sering timbul tanpa gejala atau keluhan. "Sebagain besar orang tidak mempunyai gejala apapun yang pada awal perjalanan penyakitnya. Bahkan seringkali individu dengan kehilangan fungsi ginjal sampai dengan 90%, baru menimbulkan keluhan atau gejala," ujarnya. Menurutnya, jika penderita sudah kehilangan fungsi ginjalnya, dalam hal ini penderita harus segera melakukan cuci darah atau melakukan cangkok ginjal. "Biasanya, jika penderita mendengar hal ini sangat kaget, tidak percaya bahkan shock berat," katanya. Dia menjelaskan, ada beberapa keluhan atau gejala awal yang sering ditemukan. Pertama, terjadi perubahan jumlah dan frekuensi urine (air kencing) dan adanya darah di urine. Kedua, nyeri di daerah pinggang, kelelahan, hilangnya nafsu makan, sulit tidur, yeri kepala. Ketiga sulit kosentrasi, gatal-gatal, sesak nafas. Keempat, mual dan muntah-muntah. Kelima, nafas kurang sedap dan rasa logam di dalam mulut. Kelima, terjad pembengkakan kaki dan pengelangan kaki. Untuk itulah, ada langkah-langkah yang harus ditempuh agar bisa terhndar dari penyakit itu. Yakni dengan menurunan diet rendah protein untuk penyakit ginjal kronik. Berdasarkan penurunan diet dari Instalansi Perjan RS Cipto Mangukusumo Jakarta dan Asosiasi Dietsien Indonesia, syarat rendah protein sebagi berikut. harus cukup energi, protein rendah, cukup lemak, cukup kabrohidrat, asupan natrium dibatasi (garam dapur), asupan kalium dibatasi, cairan dibatasi (jumlah urine yang dikeluarkan), dan Vitamin yang cukup. Selain itu, penderita penyakit ginjal kronik harus mengkonsumsi sayuran dan buah yang rendah kalium. Contoh menu rendah protein, bubur ayam maizena. Selain membicarakan diet rendah protein untuk penderita penyakit ginjal, Yogiantoro juga memberikan materi pembicaraan tentang pencegahan primer dan sekunder gagal ginjal terminal, materi sindroma metabolic lngkar perut tidak normal, diabetes mellitus dan hipertensi.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait