Kamis, 28 Maret 2024

UASBN SISWA INKLUSI, WAJIB IKUTI TES IQ

Diunggah pada : 21 Januari 2009 14:44:11 409
thumb

Bagi siswa inklusi atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang akan mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandart Nasional (UASBN), diwajibkan terlebih dahulu mengikuti tes Intelligence Quotient (IQ). Hal ini bertujuan memastikan seorang siswa inklusi mampu mengikuti ujian seperti siswa normal lainnya.Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik), Eko Prasetyoningsih di kantornya, Rabu (21/1) mengatakan, tes kemampuan berpikir atau IQ dilaksankan sebagai salah satu cara mengetahui seberapa besar kemampuan berpikir siswa inklusi dalam mengikuti UASBN yang materi ujiannya sama seperti siswa umumnya. ”Anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah regular diharuskan mengikuti seleksi berupa tes IQ supaya bisa mengikuti UASBN. Jadi tes IQ sebagai salah satu penentu apakah anak inklusi bisa mengikuti UASBN atau tidak,”katanyaSementara jika tidak lolos tes IQ, anak tersebut akan mengikuti ujian nasional seperti anak dari Sekolah Luar Biasa atau SDLB/SMPLB/SMALB. Ia menjelaskan, bentuk tes IQ yang diikuti sama seperti tes kecerdasaan pada umumnya. Siswa diharuskan menjawab beberapa pertanyaan yang akan menentukan kecerdasaan mereka. Tes IQ meliputi, tes verbal, tes berhitung, serta tes logika. “Dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab, nantinya akan diketahui tingkat kecerdasannya,” ujarnya.Sementara itu, bagi anak inklusi yang membutuhkan pendamping dan pengawas akan dijinkan. “Guru pendamping akan bertugas membacakan soal siswa inklusi yang tuna netra atau yang mengalami gangguan lainnya dalam mengerjakan,” katanya. Salah satu pengajar di sekolah inklusi Surabaya, yakni SD Klampis Ngasem 1, Dadang mengaku telah melakukan sejumlah persiapan dalam menghadapi UASBN, seperti try out dan remidi atau pengulangan pelajaran. Persiapan ini dilakukan terkait juga meningkatnya standar nilai kelulusan yang menjadi 5,50. ”Kami membiasakan siswa autis untuk belajar bersama-sama dengan siswa lainnya,” katanya. Ia menjelaskan, persiapan dan penggemblengan yang dilakukan bersama siswa umum, telah banyak membuahkan hasil. “Siswa inklusi tidak kalah seperti siswa lainnya, hal ini dibuktikan dengan nilai yang didapat,” katanyaMenurutnya, sejumlah siswa autis bahkan mendapatkan nilai ujian melebihi siswa normal. Seperti pada 2003, salah satu siswa autis mendapatkan nilai total 35 dari lima mata pelajaran yang diujikan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait