Sabtu, 20 April 2024

PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TAMPERAN, TINGGAL BANGUN BREAKWATER

Diunggah pada : 19 Januari 2009 14:30:16 62
thumb

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Pacitan telah digarap sejak 2003-2007 dan sudah diresmikan oleh persiden. Kini, pelabuhan pun telah dioperasikan untuk kapal-kalpal nelayan. Namun, adanya cuaca buruk dan untuk mengurangi terjadinya sedimentasi dari laut ke kolam labuh perlu dibangun breakwater (pemecah ombak).Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperikla) Jatim, Ir R Kardani MM di kantornya, Senin (19/1) menjelaskan, saat ini memang untuk Pelabuhan Tamperan butuh dibangun breakwater sepanjang 460,9 m dan 248 m untuk mengurangi sedimentasi yang terbawa ombak ke kolam labuh.Ini perlu dilakukan sebagai prioritas, karena kolam semakin dangkal akibat sedimentasi sehingga kapal berukuran besar susah masuk ke kolam labuh. Posisi pelabuhan yang berada di selatan Jawa atau berbatasan langsung dengan Samudera Hindia juga berpotensi terjadi gelombang atau ombak besar. Dengan pemecah ombak ini, diharapkan mampu mengatasi kendala tersebut agar kapal nelayan mulai ukuran kecil hingga besar dapat mendarat dengan aman hingga ke kolam labuh. Kasi Prasarana dan Penangkapan Dinas Perikla Jatim, Joko Rijanto menambahkan, pelabuhan yang terletak pada 080 13, 38’ 30” LS dan 1110 04,28’ 02” BT ini hingga 2008 telah menghabiskan dana mencapai Rp 126,1 miliar. Adapun realisasi dana tersebut diperoleh APBN sebesar Rp 61,37 miliar (73,05%), APBD propinsi Rp 12,88 miliar (15,33%), dan APBD Kab Pacitan sebesar Rp 9,75 miliar (11,60%).Sedangkan pembuatan kolam labuh seluas 4,5 ha dengan kedalaman -1 m s/d -3 m dari permukaan air terendah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Jatim dari proses pengerjaan hingga pendanaannya.Untuk sistem sandaran kapal, pelabuhan ini menggunakan dermaga model caisson sepanjang 210 m dan memiliki SPBN (BBM-solar) dengan kapasitas tangki 16 kiloliter, serta tendon air tawar dengan kapasitas 27 m3. Selain itu, akan dibangun juga fasilitas bengkel, galangan kapal, tempat pelelangan ikan, gudang garam, dan ground resevoir.Sejak diresmikan pada 2007, jumlah armada kapal penangkap ikan di Kab Pacitan terdapat 1.017 unit. Untuk alat tangkap ikan mencapai 12.472 unit, jumlah nelayan sebanyak 3.909 orang, jumlah pengolah ikan 25 orang dan produk hasil tangkapan mencapai 1.895,8 ton dengan nilai Rp 16,7 miliar.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait