Kamis, 28 Maret 2024

NOVEMBER 2008, NILAI TUKAR PETANI JATIM TURUN 2,38%

Diunggah pada : 19 Januari 2009 14:22:34 9
thumb

November 2008, Nilai Tukar Petani Jawa Timur (NTP-JT) tercacat 96,95 (2007=100) atau turun 2,38% dibanding NTP Oktober 2008 yakni 99,31. Hal ini disebabkan turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 2,36%, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,01%. Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Ir Adi Nugroho di kantornya, Senin (19/1) mengatakan, NTP merupakan perolehan dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap harga yang dibayar petani (dalam prosentase). Hal ini merupakan salah satu indikator nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian dari barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga keluarga petani maupun biaya produksi pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP berarti semakin tinggi pula daya beli petani, jika NTP turun berarti daya beli petani juga ikut turun.Turunnya NTP pada November 2008 karena dipengaruhi empat subsektor, yakni sub sektor hortikultura (NTP-H) turun 3,79% yakni dari 93,08 menjadi 89,55, sub sektor tanaman bahan pangan (NTP-P) turun indeks harga 3,36% yakni dari 98,21 menjadi 94,92. Sementera sektor perikanan (NTP-Pi) turun 3,24% dari 102,62 menjadi 99,29, sub sektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) juga turun 1,56 % dari 111,51 menjadi 109,78, sub sektor peternakan (NTP-Pt) naik 1,95% dari 100,97 menjadi 102,93. Selain itu, indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada November 2008 indeks harga yang diterima petani turun 3,36% dibanding Oktober 2008, dari 117,05 turun menjadi. 114,29. Turunnya tersebut, karena dipengaruhi turunnya indeks harga pada sub sektor pertanian tanaman bahan makanan dan hortikultura, sub sektor perkebunan rakyat, dan perikanan sementara sub sektor peternakan naik. Indeks sub sektor hortikultura turunnya paling banyak dari lainnya, yakni 3,84% dari 109,69 menjadi 105,48. Komoditas utama yang menyebabkan turunnya harga sub sektor hortikultura adalah turunnya petani 32,22%, buah mangga 15,80%, cabe rawit 13,84%, buah duku 9,09% dan blinjo turun 7,42%. Sedangkan komoditas yang menghambat turunnya harga sub sektor hortikultura adalah naiknya harga buah tomat sebesar 14,87%, ketimun 12,71%, buah durian 11,33%, buah nanas 9,80% dan cabe merah naik 6,75%. Sektor tanaman pangan harganya juga turun 3,34% dari 115,93 menjadi 112,96, komoditas utama yang menyebabkan turunnya sub sektor ini, yakni turunnya harga jagung 10,37%, kacang tanah 3,18%, kedelai 2,46%, ubi jalar 1,24% dan ketela pohon turun 1,16%. Sub sektor perikanan turun 3,14% dari 119,61 menjadi 115,85, penyebabnya turunnya komoditas ini adalah turunnya harga ikan tongkol 9,25%, ikan layur 7,60%, ikan cumi-cumi 7,19%, ikan layang 6,25% dan ikan lemuru 6,25%. Komoditas yang menghambat turunnya produk perikanan adalah naiknya harga ikan gurami 3,85%, ikan kakap 2,88%, ikan kerapu 0,87%, tengiri 0,33% dan ikan lele 0,31%.Untuk sektor tanaman perkebunan rakyat turun juga harganya 1,61% dari 131,67 menjadi 129,54. penyebab turunnya sub sektor ini adalah turunnya harga kakao 24,14%, kelapa 5,89%, cengkeh 2,76% dan kopi 1,63%. Komoditas yang menghambat naiknya harga kapuk 32,47% dan tembakau 3%.Sub sektor peternakan naik yakni 2% dari 118,89 menjadi 121,27, semua komoditas peternakan naik, yakni kambing 7,78%, sapi 3,62%, kerbau 3,48%, itik manila 0,91% dan susu sapi perah naik 0,83%. Komoditas yang menghambat turunnya telur itik manila dan telur ayam ras masing-masing 4,39%.Sementara indeks harga yang dibayar petani terdiri dari dua golongan, yakni konsumsi rumah tangga dan biaya produksi. Untuk kelompok konsumsi rumah tangga dibagi menjadi sub kelompok makanan dan non makanan. Pada November 2008, harga yang dibayar petani naik sebesar 0,01% dibanding bulan sebelumnya dari 117,86 menjadi 117,88. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga biaya produksi sedangkan untuk konsumsi rumahtangga indeks harganya turun. Indeks harga konsumsi rumah tangga November 2008 turun 0.13% dari 117,49 menjadi 118,34 Kenaikan konsumsi kebutuhan rumah tangga terutama disebabkan oleh turunnya sub sektor bahan makanan 0,89%. Sementara sub sektor sandang naik 1,07%, makanan jadi 0,74%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,59%, kesehatan 0.33%, sandang 0,16%, transportasi dan komunikasi naik 0,03%. Jika dilihat komoditasnya lima komoditas konsumsi rumahtangga petani yang turun hargannya, cabe rawit 15,30%, petani 13,56%, cabe hijau 12,81%, jagung pipilan 8,61% dan kelapa tua 6,38%. Lima komoditi yang menghambat turunnya konsumsi rumahtangga karena naiknya tomat sayur 13,20%, sawi 8,78%, bawang merah 4,85% dan minyak tanah 4,17%. Sedangkan biaya produksi dan pembentukan barang modal indeks harganya naik 0,61% dari 115,14 naik menjadi 115,84. Kenaikan kelompok ini disebabkan oleh naiknya sub obat-obatan dan pupuk naik 1,01%, bibit tanaman naik 0,57%, penambahan barang modal 0,55%, sewa lahan dan pajak naik 0,51% serta upah buruh tani naik 0,36 dan transportasi naik 0,09%.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait