Jumat, 29 Maret 2024

HPN 2009, JATIM TAMPILKAN KESENIAN PERKUSI MADURA

Diunggah pada : 14 Januari 2009 15:46:23 12
thumb

Pada peringatan Hari Pers Nasional 2009, Jawa Timur berencana akan menampilkan kesenian Perkusi dari Pamekasan Madura. Pada puncak peringatan yang digelar di Jakarta 9 Pebruari 2009, tim kesenian Jawa Timur akan tampil dan bersaing bersama tim kesenian dari propinsi Aceh, Jawa Barat, Di Jogjakarta, DKI Jakarta, dan Papua.Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Setia Purwaka SIP MM saat menerima Audiensi Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur di ruang kerja Kantor Gubernur Jatim, Rabu (14/1) menyatakan mendukung penuh dengan rencana ditampilkannya kesenian Perkusi Madura pada even nasional tersebut. Pasalnya, kesenian itu merupakan salah satu seni andalan yang dimiliki Jawa Timur. “Karena kita mendapat amanah dari Pak Presiden SBY untuk menampilkan kesenian, kita akan tampilkan kesenian terbaik kita dan saya mendukung dipilihnya Perkusi untuk tampil di Jakarta. Silahkan semua dipersiapkan dengan baik dan lakukan koordinasi dengan Dinas Kominfo, Dinas Pariwisata, dan Biro Humas Setda,” ujarnya.Selain menampilkan kesenian, Setia juga berharap PWI Jawa Timur juga mampu untuk mengetuk hati pemerintah pusat terkait penyelesaian bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo. Karena bagaimanapun, bencana lumpur telah menjadikan Jawa Timur dalam posisi sulit terutama untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Jatim untuk menjadi lebih baik. “Dua tahun terakhir ini, karena bencana lumpur, pertumbuhan ekonomi kita selalu dibawah nasional. Padahal, sebelumnya kita selalu berada di atas angka nasional. Inilah yang harus kita pikirkan bagaimana menggugah pemerintah pusat untuk mencari solusi mendasar penyelesaiannya,” tambahnya.Menurut Setia, sejak terjadi krisis finansial global, kemampuan Lapindo dalam menangani kasus lumpur juga menurun. Ini terbukti, dengan dikuranginya alat berat untuk pengaliran lumpur, angkutan sirtu dari 300 truk per hari menjadi 30 truk per hari, serta proses pembuangan lumpur kini tinggal 10 jam per hari dari 24 jam yang telah dilakukan, sementara luapan lumpur terus berjalan mencapai 100 ribu meter kubik per hari. Terkait dengan HPN 2009, Setia berpesan agar even itu dapat dijadikan sebagai momentum penyadaran diri tentang perlunya fungsi pers atau insan media untuk mampu menjadi pengawas dan mampu memberikan kritik positif. Harus dipahami, bahwa posisi media memiliki peranan yang strategis dalam upaya menciptakan semua kondisi yang diinginkan. Oleh karena itu, HPN harus dapat menjadi refleksi positif dunia pers tentang bagaimana menjadikan Jawa Timur sebagai propinsi yang kondusif, maju, dan sejahtera. Dengan begitu, pers dapat berfungsi sebagai mitra kerja yang dapat memberi support serta mampu sebagai pengawas yang dapat memberi kritik positif dan membangun. Ketua PWI Jawa Timur, Dhimam Abror Djuraid mengatakan, puncak rangkaian peringatan HPN 2009 akan dilaksanakan di Jakarta pada 9 Pebruari dan dihadiri langsung oleh Presiden RI. Pada peringatan HPN 2009, akan digelar konvensi media seluruh Indonesia. Pada acara tersebut, Jawa Timur diminta untuk memberikan presentasi tentang masalah yang menonjol di daerah bersamaan dengan propinsi lain, yakni Aceh, Papua, dan Bali. Atas dasar itu, Jawa Timur memutuskan untuk mengangkat tema penyelesaian lumpur Lapindo. Beberapa waktu yang lalu, PWI Jatim telah menggelar forum diskusi tentang penyelesaian Lumpur. Dari hasil forum tersebut, akan dijadikan dasar untuk presentasi di Jakarta. Tentang dipilihnya kesenian Perkusi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Jatim dan menyetujui kesenian tersebut untuk ditampilkan. Kesenian itu menarik, karena 30 orang membunyikan berbagai macam alat musik yang dipadu bersama dengan disertai 20 orang penari.Khusus di Jawa Timur, peringatan HPN selalu rutin dilaksanakan dengan mengambil lokasi kabupaten/kota secara bergantian. Kegiatan yang rutin dilakukan, meliputi lomba karya tulis, lomba foto, pemberian penghargaan kepada atlet, pelatih, dan pembina terbaik.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait