Jumat, 19 April 2024

MASJID AL AKBAR SURABAYA BUKA PROGRAM MAHAD ALI

Diunggah pada : 13 Januari 2009 14:40:45 117
thumb

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) pertengahan tahun ini akan mendirikan Sekolah Tinggi Mahad Ali. Pendirian sekolah sebagai upaya mewujudkan fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah, namun juga sebagai sentra pendidikan. Direktur Utama Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Drs H Endro Siswantoro MSi saat rapat sosialisasi program tahun 2009 di kantornya, Selasa (13/1) mengatakan, konsep pengajaran yang nantinya diterapkan pada lembaga pendidikan tersebut tidak sama dengan beberapa Mahad Ali yang kini mulai banyak didirikan ponpes di Jatim. Yang membedakan pada pola pengajarannya, yakni mengadopsi pola pendidikan modern termasuk teknologinya dipadukan dengan sistem pendidikan agama. “Dengan pola tersebut akan menciptakan kekhasan metode pengajaran yang kita miliki,” ujarnya. Saat ini, persiapan infrastruktur penunjang mulai disiapkan, di antaranya menyediakan ruangan sekolah dan berbagai peralatan belajar-mengajar yang lokasinya berada di parkir bawah masjid. Direktur Tarbiyah, Prof Dr H M Roem Rowi MA menambahkan, siswa yang nantinya belajar pada lembaga pendidikan, yakni utusan dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Pengurus mengharapkan, selama belajar biaya pendidikan siswa dari utusan tiap-tiap daerah ditanggung oleh pemerintah setempat dengan alokasi anggaran khusus. Dengan penerapan sistem tersebut, sekolah ini menjadi unggulan karena siswanya adalah hasil seleksi dari tiap daerah asalnya. Tujuan pendirian lembaga pendidikan ini, untuk menciptakan kader-kader ulama yang selain menguasai ilmu agama, juga berwawasan ilmu pengetahuan umum yang modern dengan tidak ketinggalan perkembangan teknologi yang semakin maju. Disiplin ilmu yang nantinya diajarkan, yakni terkonsentrasi pada pembelajaran ilmu hadist dan Al Quran. Dipilihnya dua disiplin ilmu, yakni untuk menetralisasi semakin banyaknya bermunculan aliran-aliran baru yang mendekati kesesatan. Karena masjid nasional ini adalah milik semua umat Islam dan tidak beralifiasi pada kelompok tertentu, ke depan masjid ini diharapkan bisa menjadi rujukan seluruh umat Islam untuk menyelesaikan masalah keagamaan yang mereka alami. Di masjid terbesar se- Asia Tenggara ini, berbagai macam kajian keislaman yang sudah dilaksanakan melalui program Al- Akbar Education Centre (AEC), meliputi kajian lansia, studi Islam terpadu, kursus kaligrafi tingkat dasar, pelatihan muadzin dan imam masjid/musolla, pelatihan manajemen masjid dan pelatihan kewirausahaan dan internet. Selain sebagai tempat sholat, dzikir dan aktifitas ibadah lainnya, di MAS ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk akad nikah, seminar, wisata religi, resepsi pernikahan, pameran, dan manasik haji. MAS dibangun 4 Agustus 1995 atas gagasan Walikota Surabaya saat itu, H Soenarto Soemoprawiro. Pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden, H Tri Sutrisno dan diresmikan pada 10 November 2000 oleh Presiden RI KH Abdurrahman Wahid.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait