Sabtu, 20 April 2024

PEMPROP SIAP DUKUNG BEROPERASINYA YKI

Diunggah pada : 13 Januari 2009 12:41:27 90
thumb

Pemerintah Propinsi Jatim siap mendukung beropersinya kembali Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim di Surabaya. Karena yayasan ini manfaatnya sangat besar bagi masyarakat penderita kanker. Penjabat (PJ) Gubernur Jatim Setia Purwaka SIP MM saat menerima Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim dari Surabaya di Kantor Gubernur, Selasa (13/1) mengatakan, yayasan ini sangat dibutuhkan masyarakat khususnya masyarakat penderiata kanker dari keluarga miskin. Selain itu menurut Setia, jumlah penderita kanker di Indonesia khususnya di Jatim dari waktu ke waktu terus meningkat. Pada hal di Jatim sudah mempunyai fasilitas gedung dan peralatan kanker yang lengkap tetapi tidak beroperasi. Kondisi ini sangat disayangkan, karena jika gedung ini beroperasi kembali dipastikan dapat membantu pasien kanker yang sedang dalam pengobatan. Untuk itu pemprop bersama jajarannya, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Biro Kesra dan RS dr Soertomo siap mendukung beroperasinya kembali YKI di Surabaya ini. Selain dari pihak pemerintah diharapkan juga ada peran swasta yang peduli terhadap yayasan ini. Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Surabaya Frop Dr Hood Alsagapb mengatakan, YKI ini berdiri sejak tahun 1970 dan beroperasi sampai tahun 2006. Dulu waktu jayanya YKI ini, sekitar tahun 1980-1990 merupakan yayasan kangker terbesar di Indonesia dan merupakan percontohan yayasan kanker di Indonesia. Waktu itu di tempat YKI yang mempunyai peralatan paling lengkap dan paling banyak menangani kanker seftig, dan kanker mulut rahim. Hal ini sangat disayangkan jika dibiarkan kosong tanpa ada kegiatan khususnya melayani penderita kanker. Yayasan ini sebenarnya mempunyai 22 tempat tidur dan ruangan mulai kelas tiga sampai kelas utama penderita kanker. Di samping itu yayasan ini mampu merawat inap 22 pasien dan rawat jalan penderita kanker yang berobat di RS dr Soetomo dan tidak dapat tempat rawat inap di rumat sakit tersebut. Pasien-pasien yang dulu ditampung di yayasan adalah penderita datang dari luar kota yang sedang menjalani peratan berulang-ulang seperti kemo dan penyinaran di RS dr Soetomo khususnya penderita yang tidak mampu. “Dulunya tempat penampungan penderita kangker di YKI ini namanya Sasana Mardi Husada,” ujarnya.. Usaha yang lain YKI ini melakukan kerjasama dengan PKK, Darmawanita perusahaan swasta, instansi pemerintah, untuk penyuluhan dengan tenaga dari Fakultan Kedokteran Universitas Airlangga. Materi penyuluhan adalah memberikan penjelasan dan penyuluhan, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi tentang kanker kepada masyarakat. Dengan usaha tersebut penderita kanker nantinya jika sudah sembuh dari penyakitnya tidak rendah diri serta bisa kembali di tengah-tengah masyarakat. Pimpinan yayasan sudah berusaha mati-matian untuk mempertahankan keberadaan yayasan yang lebih tiga tahun sudah tidak operasional lagi. Bahkan mau membayar listrik, telepon dan air PDAM tidak bisa. Sejak berhenti operasional tahun 2006 yang lalu sampai sekarang Gedung Yayasan Kangker Indonesia yang luasnya sekitar 5.000 meter per segi di Jl Mulyorejo Surabaya dibiarkan kosong. Untuk menghidupkan kembali yayasan ini maka pimpinan yayasan berusaha menghadap Pejabat Gubernur tujuannya untuk minta bantuan baik moral dan material guna menghidupkan kembali yayasan ini.Perlu dihidupkannya kembali yayasan ini karena penderita kanker di Jatim dari hari ke hari terus meningkat. Dari data RS dr Soetomo, rata-rata penderita kanker sekitar 270 orang per hari. Jumlah kasus kanker yang diderita masyarakat yang berobat kebanyakan adalah kanker tumor mulut rahim, kanker paru, kanker kulit, kanker payudara dan kanker bedah.“Karena penderita kanker jumlahnya cukup banyak maka pimpinan YKI memohon kepada pemerintah ikut mendukung beroperasinya kembali yayasan ini,” ujarnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait