Rabu, 24 April 2024

Pemilu 2019, Sebanyak 22 Keterwakilan Perempuan di DPRD Jatim Periode 2019 - 2024

Diunggah pada : 20 Mei 2019 9:30:54 349

Jatim Newsroom - Rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur 2019 telah rampung. Dimana dalam rekap tersebut keterwakilan perempuan yang bakal duduk di Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim hanya 22 orang atau 18,4 persen pada periode 2019 - 2024.

Menurut data DCI KPU Jatim, untuk keterwakilan perempuan yang lolos pada pemilu 2019 yang paling banyak yaitu dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 11 orang. Urutan kedua ditempati PDI Perjuangan sebanyak 8 orang, kemudian Partai Demokrat 1 orang, NasDem 1 orang dan PPP 1 orang.

Sementara Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, Hanura dan PBB sama sekali tidak menyumbang keterwakilan unsur perempuan dalam susunan keanggotaan DPRD Jatim periode 2019-2024 karena tak satupun ada caleg perempuan dari partai mereka yang terpilih.

Anggota DPRD Jatim terpilih periode 2019 - 2024, Anik Maslacha ditemui di DPRD Jatim, Senin (20/5) mengatakan penyebab caleg perempuan dari PKB yang lolos karena mayoritas mempunyai modal sosial tinggi. Salah satunya menjadi ketua organisasi NU minimal di kabupaten. "Rata-rata mereka aktifis. Sebagai bentuk modal sosial yang lebih tinggi daripada finansial," kata Anik yang juga anggota DPRD Jatim ini.

Caleg PKB yang menjadi ketua organisasi NU adalah Aida Fitriati sebagai ketua Muslimat NU Pasuruan, Ma'mulah Harun sebagai Ketua Muslimat NU Banyuwangi, dan Khofidah menjabat ketua Muslimat NU Malang.

Sementara Aisya Lilia Agustini menjabat pengurus wilayah Muslimat NU Jatim, Khozanah Hidayati Bendahara Muslimat Tuban, Anik Maslahah ketua Perempuan Bangsa Jatim.  Selain itu, Umi Zahroh pengurus Perempuan bangsa pusat, Lailatul Qodriyah  wakil ketua perempuan bangsa Lumajang,  Hikmah Bafaqih mantan ketua PW Fatayat Jatim, dan Ufik Zuroida sebagai wakil ketua perempuan bangsa Gresik dan pengurus perempuan bangsa Jatim.

Menurut Anik, agar popularitas tinggi dukungan utamanya harus menjadi aktifis. Kelebihan aktifis dikenal masyarakat, sehingga jaringan banyak. "Sebanyak apapun uang yang dikeluarkan, coas politik yang dikeluarkan. Tapi tidak bermodal sosial susah. Karena awal orang menentukan pilihan terkenal dulu, popuaritas baru elektabilitas," terangnya.

Selain aktif di organisasi, caleg perempuan PKB diberi nomer urut atas, yakni nomer 01, atau 02. PKB Jatim sangat menghargai kesetaraan gender, sehingga caleg perempuan diberi nomer bagus.

"Harapannya kuota 30 persen dalam DCT (Daftar Calon Tetap) itu jadi. Salah satu cara untuk bisa jadi dikasih nomer bagus. Karena bagaimanapun nomer berpengaruh besar orang memilih,"pungkas Anik yang juga ketua komisi C DPRD Jatim. (pca)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait