Jumat, 19 April 2024

Partisipasi Pemilih Pilkada Serentak 2018 di Jatim Ditarget 77,5 Persen

Diunggah pada : 30 Januari 2018 12:40:02 15
thumb

Jatim Newsroom –Tingkat kesuksesan pelaksanaan pesta demokrasi seperti Pilkada salah satunya dilihat dari angka partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suaranya. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim, Jonathan Judianto menargetkan angka partisipasi di Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni sebesar  77,5 persen.

“Harapannya adalah masyarakat dapat berpartisipasi penuh dalam memilih dan menggunakan hak konstitusinya. Semua paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara, sehingga tingkat partisipasi pemilih bisa tinggi,” jelas Jonathan, Senin (29/1) malam.

Ia menjelaskan, setiap warga negara memiliki hak politik yang digunakan dalam pemilihan pilgub dan pilkada 2018. Untuk itu, perlu adanya dorongan dan sosialisasi dari penyelenggara pemilu yakni KPU agar masyarakat paham dan tahu untuk menggunakan hak politiknya

Dalam menyukseskan Pilkada serentak, peran pemerintah juga telah memfasilitasi dengan sosialisasi melalui pemberian info lewat media. Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan seperti Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), penyediaan anggaran, menjaga netralitas ASN, hingga membantu peningkatan partisipasi pemilih.

Ia mengimbau pula pada masyarakat Jatim untuk ikut serta dalam proses Pilkada 2018. “Kami harapkan seluruh warga Jatim berbodong-bondong untuk hadir di TPS (tempat pemungutan suara, red) pada 27 Juni 2018,” imbaunya.

Guna meningkatkan partisipasi pemilih dalam pelaksanaan Pilgub Jatim, pihaknya juga menggelar seminar yang diikuti ratusan peserta mewakil organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat  dan juga mahasiswa di wilayah Jawa Timur. Seminar digelar di Surabaya selama dua hari, yakni Senin-Selasa tanggal 29-30 Januari 2018.

Dalam seminar tersebut juga dihadirkan para narasumber, yakni Ketua KPU Jatim Eko Sasmito, Pakar Politik dari Universitas Airlangga Prof Hotman Siahaan, dan juga perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri. Melalui seminar, Jonathan berharap dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pilkada serentak dalam membangun kehidupan demokrasi di Indonesia. Selain itu diharapkan pula mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang beberapa hal teknis dalam menggunakan hak politik dan hak pilihnya dalam pilkada. (afr/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait