Muhammadiyah Dorong Kontestan Pilgub Jatim Kembangkan Politik Berkeadaban

Jatim Newsroom– Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir,  mendorong agar kontestan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur dapat mengembangkan politik berkeadaban.

“Kita jauhi politik transaksional karena sangat kurang mendidik. Sejak awal Muhammadiyah menjadikan uang sebagai musuh utama dalam pemilihan umum,” katanya, Rabu, (7/3) di Rakernas Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Seminar Nasional Muhammadiyah Membangun Kesehatan Bangsa di Surabaya.

Ia mengimbau seluruh warga muhammadiyah untuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan tepat. Selain itu, warga Muhammadiyah juga diminta secara institusi mengawasi seluruh proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur hingga tuntas.

“Kami berharap seluruh kontestan maupun tim sukses dapat memberikan teladan yang baik. Ini penting agar jalan Pilkada Jatim secara khusus dan keseluruhan Pilkada secara umum di Indonesia mampu berjalan konstitusional, demokratis, jujur serta bermartabat,” katanya.

Pilkada Jatim yang akan digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon. Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut satu, didukung oleh koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem. Pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno nomor urut dua didukung gabungan Gerindra, PKB, , PKS dan PDI Perjuangan. (luk)