Jatim Newsroom - Komisi A DPRD Jawa Timur menemui Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (8/9) - Rabu (9/9) di Jakarta. Pertemuan ini untuk membahas berbagai hal diantaranya evaluasi tahapan pencalonan Pilkada.
Rombongan dipimpin langsung Ketua Komisi A DPRD Jatim, Istu Hari Subagio. Ikut serta dalam rombongan Wakil Ketua Komisi A, Hadi Dediyansyah dan Bayu Airlangga, serta sejumlah Anggota lainnya. "Berdasarkan penjelasan dan bertemu KPU RI, wilayah Jawa Timur memang menjadi salah satu atensi di pilkada serentak tahun ini," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim, Hadi Dediyansyah ketika dikonfirmasi di DPRD Jatim, Rabu (9/9).
Mengingat, sebanyak 19 daerah dari total 38 kabupaten/kota di Jatim menyelenggarakan Pilkada secara serentak tahun ini. Termasuk Ibukota Jatim, Surabaya, yang memiliki jumlah pemilih lebih dari 2 juta orang.
Dalam pertemuan tersebut, Hadi menjelaskan bahwa KPU memberikan beberapa laporan terkini di antaranya terkait dengan evaluasi tahapan pencalonan lalu, Jumat - Minggu (4-6 September 2020) lalu. Yang mana, di antaranya ada 41 pasangan calon yang mendaftar di Jawa Timur.
Selain itu, DPRD Jatim juga menyampaikan adanya indikasi pengerahan massa di pendaftaran lalu. Dengan tanpa mempedulikan protokol kesehatan, hal tersebut dikhawatirkan menimbulkan cluster baru penularan covid-19.
"Pihak KPU beralasan bahwa area di luar ruang KPU bukan merupakan kewenangannya, melainkan pemerintah bersama aparat penegak perda. Sehingga, memang perlu kerjasama lintas instansi untuk mengantisipasi hal ini," kata Dediansyah politisi Gerindra ini.
Menurutnya, ke depan hal tersebut masih bisa diantisipasi saat tahapan-tahapan berikutnya berjalan. "Sekarang baru tahapan pencalonan, masih ada kampanye hingga pemungutan suara, "terangnya.
Penerapan physical distance, kewajiban menggunakan masker, hingga pemberlakuan sanksi harus dilakukan apabila hal tersebut memang dibutuhkan. "Kami mendukung penyelenggara bersama aparat lainnya bersinergi," katanya.
"Terus sosialisasikan pentingnya protokol kesehatan. Sehingga, pesta demokrasi ini tetap berjalan untuk menghasilkan pemimpin berkualitas, namun dengan tetap mementingkan kesehatan masyarakat," katanya.
Rombongan Komisi A DPRD Jatim ini diterima langsung oleh Ketua KPU RI, Arief Budiman. Sebelumnya, Arief berkomitmen untuk mengantisipasi pengerahan massa kembali oleh pasangan calon di tahapan-tahapan berikutnya.
Misalnya pada tahapan yang terdekat, yakni perpanjangan massa pendaftaran untuk daerah yang baru memiliki satu pasangan calon. Di Jawa Timur, ada Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Kediri.
“Ini yang harus diwaspadai, seandainya ada yang mendaftar lagi, jangan sampai pengabaian protokol kesehatan terulang kembali seperti tanggal 4-6 September lalu," kata Arief sebelumnya.
"KPU sebenarnya sudah mengatur seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menggunakan hand sanitizer. Namun, hal itu diterapkan di dalam kantor KPU saat pendaftaran,’’ katanya.
Arief mengakui pihak KPU tentu tidak bisa menjangkau massa saat berada di masing-masing posko atau saat arak-arakan di jalan menuju kantor KPU. ‘’KPU juga sudah meminta KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota untuk berkoordinasi dengan kepolisian setempat,” pungkasnya. (pca)
|
Tidak ada berita terkait