Rabu, 24 April 2024

Khofifah Ziarah Makam Bung Karno, Gus Ipul Kunjungi Desa Wisata

Diunggah pada : 21 Februari 2018 19:35:13 8

Jatim Newsrom – Masa kampanye terus dimaksimalkan oleh masing masing Cagub Jatim.  Cagub nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa, Rabu (21/2) melakukan ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, sementara Cagub nomor urut 2 Saifullah Yusuf  memanfaatkan masa kampanye untuk melihat langsung potensi desa-desa wisata dengan berkunjung ke Desa Wisata Petik Jambu Kristal Bumiaji Batu.

Kedatangannya ke Makam Bung Karno merupakan kegiatan murni ziarah ke tokoh bangsa sekaligus menyapa warga di sekitar makam. Khofifah mengatakan, bahwa ada bermacam-macam latar belakang calon pemimpin dalam Pilgub Jatim 2018 ini, tapi yang dipilih adalah siapa yang mencalonkan.

Di Blitar, Khofifah setidaknya sebanyak delapan titik yang dituju dalam kampanye maupun menyapa warga masyarakat dalam rangka navigasi program. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Khofifah memulai safarinya dengan mengunjungi peternakan ayam petelur di Desa Tumpang Talun. Kemudian menuju Pasar Wlingi dan dilanjutkan dengan mengunjungi wisata Sumberasi dengan agenda dialog bersama ibu pegiat wisata.

Tidak hanya itu, Khofifah juga berkunjung ke Pesantren Bustanul Mutaalimin untuk menyapa muslimat dan fatayat. Menjelang sore, Khofifah mengunjungi UKM Rejowinangun tempat produksi jenang serta mengunjungi Desa Kunden Sukorejo untuk mancing bareng dan berkunjung ke salah satu stasiun TV lokal.

Sementara itu, Gus Ipul memanfaatkan masa kampanye untuk melihat langsung potensi desa-desa wisata di Jawa Timur. Salah satunya, Desa Wisata Petik Jambu Kristal Bumiaji, Batu..Gus Ipul mengajak para pemuda tidak lagi enggan bertani, saat ini bertani sudah bisa dilakukan dengan modern.

Dalam diskusi, Gus Ipul menilai jika potensi pertanian organik di Jawa Timur sangat besar. Masalahnya, harga sayur-sayuran dan buah-buahan organik ini terbilang cukup mahal, sehingga tidak terjangkau untuk dibeli. Padahal, kualitas gizinya jauh lebih tinggi dibanding hasil pertanian anorganik, yang prosesnya melibatkan pestisida, pupuk dan kandungan organik lainnya. Selain itu, meski cepat panen, produk anorganik juga tidak tahan dan cepat busuk.

Menurut dia, hasil sayur-mayur maupun buah-buahan organiknya ini ke depannya diminati masyarakat luas. Seiring dengan kesejahteraan masyarakat yang kian meningkat. Terlebih saat ini sudah banyak dikembangkan inovasi-inovasi pendukung pertanian organik.

Baginya, pemerintah sudah seharusnya memfasilitasi masalah sertifikasi, juga tentunya masalah perizinan dan permodalan untuk merangsang munculnya kelompok tani organik seperti Bumiaji. (jal, hjr/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait