Jumat, 19 April 2024

Manis Masam Mangga Garifta Diminati

Diunggah pada : 8 Oktober 2015 9:50:33 3995

Manis Masam Mangga Garifta Diminati

 

Berbeda dengan mangga jenis gadung atau manalagi yang banyak diminati masyarakat karena rasa manisnya, mangga garifta yang berwarna merah kekuning-kuningan ini memiliki rasa manis bercampur rasa masam.

Adanya rasa masam itulah yang membuat orang kurang berminat menikmati mangga Pasuruan itu.Namun justru perpaduan rasa itu yang memikat warga luar negeri. Singapura misalnya, mendatangkan mangga garifta karena bentuk, warna, dan rasanya yang khas. Pasar luar negeri memang sejak awal menjadi target Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura yang mendukung pengembangan garifta.

Di pasar domestik, perlahan-lahangarifta akhirnya juga mulai diminati, ditandai mulai datangnya permintaan dari berbagai daerah dan kota besar, bahkan pasar ritel modern untuk kualitas yang terbaik.

 

Sejarah

Pengembangan mangga ini diawali penanaman bibit pohon di Desa Cukurgondang, Grati, Kabupaten Pasuruan. Varietas mangga ini diperoleh setelah dilakukan penelitian lebih dari 10 tahun di Kebun Percobaan Desa Cukurgondang.

Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Badan Litbang Pertanian Indonesia, Catur Hermanto mengungkapkan, varietas Garifta sebenarnya sudah ditemukan tahun 2009 silam. Namun saat itu dirasa belum sempurna sehingga masih perlu penelitian lebih mendalam sebelum dikenalkan kepada masyarakat.

“Garifta adalah perkawinan mangga-mangga lokal kualitas terbaik. Dari perkawinan inilah kami menghasilkan mangga garifta dengan rasa manis dan warna yang indah,” kata Catur. Mangga ini juga sudah terdaftar dalam SK Kementerian Pertanian tahun 2009 dengan empat jenis: Garifta Merah, Garifta Kuning, Garifta Orange, dan Garifta Gading.

Perintisan Garifta bermula dari ketidakpuasan masyarakat akan mangga jenis Arumanis. Mangga Arumanis memang kondang tahun 1990-an karena manis.“Karena manusia tidak pernah puas dengan apa yang dikonsumsinya, makanya kami tertantang untuk menemukan mangga terbaru dengan kualitas lebih baik dari Arumanis,” papar Catur.

Garifta adalah kependekan dari; Ga berarti Mangga, Rif berarti Research Institute for Fruit, dan Ta hanya penambahan untuk mempercantik pengucapan. Untuk saat ini, Garifta hanya bisa ditanam di Desa Cukurgondang saja. Menurutdia, varietas Garifta kemungkinan besar tidak bisa ditanam di luar Cukurgondang.

“Tanah dan iklim di sini yang panas dan kering memang cocok untuk Garifta. Dengan kata lain, Garifta hanya bisa ditanam dan berbuah di Cukurgondang saja. Kalau pun bisa ditanam di daerah lain hasilnya tidak sebagus di Cukurgondang,” katanya.

Kebun Percobaan(KP) Cukurgondang seluas 13 Ha,terbesar di Asia Tenggara, dirintis sejak 1939 dan baru ditanami mangga tahun 1941. “Untuk memaksimalkan produksi Garifta, ke depan kami memusatkan hanya di Cukurgondang. Ini demi mempertahankan kualitasnya. Kemudian akan kami distribusikan ke seluruh Indonesia,” ucap Catur.

KP Cukurgondang sejauh ini sudah memiliki lebih dari 250 varietas mangga. Garifta dengan empat jenis itu merupakan varietas terakhir yang terdaftar di SK Kementerian Pertanian.

Sebelumnya, Balai Pembibitan Holtikutura Dinas Pertanian Jatim di Kota Pasuruan juga telah menyiapkan 20.000 bibit mangga jenis Garifta. Bibit mangga untuk ekspor itu sudah siap tanam.

Pengembangan oleh UPT Balai Pembibitan Holtikutura dimulai sejak 2011. Dari 10 pohon mangga,berhasil dikembangkan menjadi 20.000 bibit siap tanam. Bahkan pesanan bibit mangga garifta dari beberapa daerah di Jawa Timur dan luar pulau, di antaranya Banyuwangi dan Situbondo juga kian banyak.Selain mangga garifta, juga membudidayakan mangga arum manis dan lalijowo. Mangga garifta yang dibudidayakan diantranya garifta orange dan merah.

 

Keunggulan

Ciri khusus mangga Garifta Gading salah satunya adalah memiliki perpaduan warna merah dan kuning dengan gradasi yang cantik pada buahnya yang berbentuk bulat. Penampilannya makin menawan dengan warna merahnya yang menyala ketika terkena cahaya matahari.

Mangga hasil riset yang dilakukan tim peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Badan Litbang Pertanian yang terdiri dari Rebin, Lukitariati S., Nur Hadi, Mizu I., Endriyanto, Samad, dan Ucu R ini memiliki berbagai keunggulan. Potensi hasil buahnya rata-rata 64,42 kg/pohon/tahun, dengan berat per buahnya antara 190-230 gram.

Tekstur dagingnya agak lunak berserat kasar, rasanya manis, aromanya harum kuat. Jumlah buahnya antara 1-4 buah dalam satu tandan. Waktu berbunga biasanya terjadi pada bulan Juli-Agustus. Sedangkan waktu panen terjadi antara November-Desember.

Tampilan buah yang cantik itu membuat Garifta Gading cocok untuk tanaman koleksi di tabulampot (tanaman buah dalam pot). Selain buahnya manis, untuk memetiknya juga mudah karena ketinggian pohonnya tidak sampai tiga meter.

Keunggulan lain varietas mangga ini adalah daya simpannya pada suhu kamar selama 7-10 hari setelah panen. Menyoal agroekologi, mangga varietas Garifta Gading akan tumbuh dengan baik pada dataran rendah dengan ketinggian 1-300 m dpl. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait