Kamis, 25 April 2024

Gundu Crash, Perpaduan Game dan Mainan Tradisional

Diunggah pada : 4 Agustus 2016 15:40:38 49

Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, video game, baik offline maupun online berkembang pesat. Peminatnya mulai masyarakat kotahingga kota kecil dan desa.

Mengutip laporan dari perusahaan analisa pasar Newzoo, total pengeluaran yang dihabiskan untuk game pada tahun 2014 mencapai Rp13 triliun, atau rata-rata tiap game menghabiskan Rp 200.000 untuk membeli game.

Para analis di Newzoo bahkan memiliki ekspektasi pada 2017 total pengeluaran yang dihabiskan untuk game bisa mencapai Rp 27 triliun. Sedangkan secara global industri game sudah mencapai angka Rp 121 triliun.

Sumber data yang sama, untuk Asia Tenggara, tiap tahun pertumbuhan game rata-rata 28%. Dari sekian negara di Asia Tenggara, Indonesia mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, 37,3%.

Pertanyaannya, apakah semua game tersebut ramah terhadap pendidikan anak? Melihat peluang yang cukup besar itu, dua mahasiswa mengembangkan game edukasi khusus anak-anak untuk melestarikan budaya Indonesia.

Game yang disebut Gundu ini pernah diikutsertakan dalam mengikuti event Community Jam Tingkat Internasional yang diselenggarakan Scirra pada Maret 2016. Scirra merupakan salah satu pengembang Game Engine yang bernama Construct. Tema Community Jam kali ini mengusung tema “LIGHT and DARK”.

 

Amerika

Ketua tim pengembangan game Gundu ialah Fauzan. Ia mengungkap alasannya mengembangkan game permainan ini. “Saat ini permainan tradisional seperti gundu mulai ditinggalkan anak-anak. Dan kami ingin agar anak-anak tidak melupakan game gundu ini. Oleh karena itu kami membangun aplikasi game edukasi permainan Gundu dengan judul game Gundu Crash,” kata Fauzan didampingi Himsyari,rekan satu tim.

Dalam waktu kurang dari satu bulan, game GUNDU CRASH di event SCIRRA dimainkan lebih dari 20 negara mulai dari United State of America (USA), Colombia, Brazil, Argentina, Chile, United Kingdom (UK), France, Spain, Norway, Sweden, Russian Federation, Germany, Poland, Ukraine, Romania, Turkey, China, India, Japan, Malaysia, Australia, New Zealand,dan Indonesia.

Dalam game ini pemain mempunyai tugas mengeluarkan gundu-gundu yang ada dalam lingkaran. Pemain diberi batasan kesempatan disetiap levelnya. Jika kehabisan kesempatan menembak gundu-gundu didalam lingkaran, maka unsur pendidikan dari game ini akan muncul.

Unsur pendidikan yang diangkat adalah pada bidang kebudayaan bangsa Indonesia. Pertanyaan seputar kebudayaan Indonesia ini akan muncul setiap kali pemain kehabisan kesempatan menembak. Jika jawaban benar, maka pemain akan diberi kesempatan 3x dalam menyelesaikan setiap level gamenya. Jika tidak dapat menjawab pertanyaan, maka pemain tidak dapat meneruskan permainan alias GAME OVER.

Permainan GUNDU CRASH ini dapat diakses melalui web scrirra dengan alamat https://www.scirra.com/arcade/rikoshe-mobile-game-jam/gundu-crash-6451.Saat diakses oleh tim SCCF, permainan GUNDU CRASH telah dimainkan lebih dari 400 kali dan tim SCCF mencoba untuk melihat setiap 10 menit rata-rata ada penambahan 2-5 orang yang memainkan game GUNDU CRASH.

Yang sangat mencengangkan adalah ternyata para pemain terbanyak kedua berasal dari USA, yaitu sejumlah 47 pemain dan dimainkan sebanyak 86 kali, setelah negara Indonesia sejumlah 151 pemain dan dimainkan sebanyak 247 kali.(afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait