Sabtu, 20 April 2024

Kemenag Jatim Pastikan Coret KBIH Pembawa Calon Haji ke Filipina

Diunggah pada : 25 Agustus 2016 14:57:04 2

Jatim NewsroomKantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim memastikan akan mencoret Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang membawa Calon Jamaah Haji (CJH) ke Filipina. Keputusan tersebut diharapkan dapat memberi efek jera dan tak terulang kembali.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Umrah dan Haji (PUH) Kanwil Kemenag Jawa Timur HM Sakur mengatakan apabila KBIH tersebut berstatus resmi maka sanksinya berat yakni dicoret dan tidak boleh melayani umrah/haji dalam beberapa tahun.

“Kedepan agar tidak terulang, maka kami mengimbau masyarakat untuk bertanya kepada Kemenag terlebih dulu menjelang mendaftar umrah dan haji, karena Kemenag memiliki list KBIH dan travel yang resmi atau terdaftar. Lainnya berarti ilegal,” ungkap Sakur, Kamis (25/8) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Hingga saat ini, jelas Sakur, pihaknya masih menunggu perkembangan penyidikan polisi terkait permasalahan 12 CJH Jatim di Filipina. Kasus CJH yang tertahan tersebut telah ditangani kepolisian Filipina dan Indonesia. Menurutnya, CJH di Filipina merupakan kasus besar dari melibatkan dua negara, sehingga pihaknya belum dapat melangkah lebih jauh, karena masih menunggu laporan dari polisi atau pengaduan dari korban.

“Jadi, kalau KBIH ilegal maka kasus itu masuk ranah pidana dan kalau pidana bukan kewenangan kami, tapi kalau KBIH legal, maka kami akan bertindak," tutupnya.

Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) wilayah Jawa Timur, Fauzi Mahendra mengatakan pemerintah perlu melibatkan beberapa asosiasi haji untuk mencegah haji ilegal terulang kembali. Pihaknya selama ini secara tegas menekankan agar CJH tidak berangkat melalui negara lain.

Fauzi berharap pemerintah dan pihak swasta bisa berjasama untuk memberangkatkan haji, agar tidak kembali kecolongan seperi saat ini. “Praktek seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi, yakni sejak adanya keputusan pemotongan dan pemangkasan kuota haji oleh pemerintah. Sehingga Filipina menjadi alternatif karena lebih cepat,” pungkas Fauzi. (luk)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait