Jumat, 29 Maret 2024

Pilgub Jatim 2013 Bertemunya Kembali Kandidat 2008

Diunggah pada : 3 April 2013 8:30:54 1244

Tahun 2013 menjadi tahun pesta demokrasi bagi Jawa Timur. Ada jadwal padat pemilihan kepala daerah: 14 pilkada berupa Pilgub Jatim dan 13 Pilbub/Pilwali. Dari 13 pilkada itu, empat di antaranya dilaksanakan bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jatim, yakni pada 29 Agustus 2013, yaitu Pilkada Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Kediri, dan Kota Madiun.
Jadwal sembilan pilkada lainnya: Kabupaten Pamekasan 9 Januari 2012, Kabupaten Tulungagung 31 Januari 2013, Kabupaten Pasuruan 3 Maret 2012, dan Kabupaten Magetan 24 April 2013. Selanjutnya, Kabupaten Bondowoso 6 Mei 2013, Kota Malang 23 Mei 2013, Kabupaten Madiun 25 Mei 2013, Kabupaten Lumajang 29 Mei 2013, serta Kabupaten Jombang pada 5 Juni 2013.
Khusus untuk proses Pilgub Jatim mendatang, hingga kini belum banyak calon yang muncul dan mendeklarasikan diri untuk siap maju bersaing. Hingga kini yang telah mendeklarasikan diri yakni pasangan petahana, Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa). Calon gubernur lain yang juga siap maju, yakni Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Untuk bisa maju melalui partai politik (parpol), minimal memiliki dukungan 15 kursi dari 100 kursi yang ada di DPRD Jatim. Seperti diketahui, di DPRD Jatim Fraksi Demokrat mempunyai 22 kursi, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 17 kursi, Fraksi Kebangkitan Bangsa 13 kursi, Fraksi Partai Golkar 11 kursi, Fraksi Partai Gerindra delapan kursi, Fraksi Partai Amanat Nasional tujuh kursi, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tujuh 7 kursi, Fraksi Kebangkitan Nasional Ulama lima kursi, Fraksi Partai Hanura Damai (Hanura dan PDS) lima kursi, dan Fraksi Partai Persatuan Reformasi (PPP dan PBR) lima kursi.
Jika KarSa dan Khofifah bakal maju melalui jalur parpol, ada pula calon yang siap maju melalui jalur perseorangan atau independent (non parpol), seperti Presiden Ormas Suara Independen Rakyat Indonesia (SIRI), Eddy Sujana. Untuk maju perseorangan harus mengumpulkan KTP sebanyak 1,2 juta penduduk atau 3 persen dari jumlah penduduk Jatim yang diasumsikan 40 juta jiwa.

KarSa Jilid II
Gubernur Jawa Timur, Dr Soekarwo, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf ketika memperingati empat tahun pemerintahannya 9 Februari lalu, menyatakan akan tetap berdampingan terus melanjutkan programnya dalam membangun Jawa Timur.
 “Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrohim, saya siap mendampingi Pakde Karwo lagi dan siap bekerja untuk rakyat menuju Jawa Timur lebih baik dan maju lagi" ujar Gus Ipul. Dalam acara deklarasi KarSa jilid II itu, Pakde Karwo dan Gus Ipul mengundang Opera Van Java (OVJ), grup band Ungu dan penyanyi Rossa.
Terkait soal dukungan partai politik, Gus Ipul mengaku optimistis sejumlah partai politik sudah mendukung. Khusus untuk Golkar, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan partai beringin tersebut, khususnya dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). “Kalau memang Golkar nanti tidak ikut medukung kita (KarSa), tidak masalah. Kita tetap akan menjaga hubungan baik dengan Golkar,”ujarnya.
Secara resmi, dukungan untuk Soekarwo sudah datang dari Demokrat, Hanura, PKNU, PPP, PDS, dan PKS. Dari Hanura dukungan pada Soekarwo juga datang langsung dari Ketum Hanura, Wiranto. Ia optimistis bisa melewati proses pilgub, termasuk berharap agar bisa menang hanya dalam satu putaran. “Itu cita-kita kita, tapi belum tentu terwujud,” ujarnya.
KarSa pertengahan Maret juga bakal menggelar deklarasi serentak di tujuh kabupaten/kota di Jawa Timur, di antaranya Surabaya, Bojonegoro, Kediri, Madiun, Malang, dan Jember.
Menurut Soekarwo, deklarasi akan mengundang seluruh kekuatan partai pendukung, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat pendukung, kiai pendukung, serta berbagai elemen pendukung lainnya. "Kita masih tunggu rekomendasi seluruh partai terkumpul, mudah-mudahan pertengahan bulan ini bisa kita deklarasikan secara serentak," katanya.

Strategi Khofifah
Untuk mengimbangi pasangan petahana (KarSa), Khofifah kini menyiapkan strategi untuk bisa menyaingi pesaingnya pada Pilgub 2008 itu. "Kapal saya sudah siap berlayar," ujarnya seraya menyebut telah menyiapkan beberapa tim sukses.
Dia menuturkan, tim dibentuk secara terpisah dalam beberapa kelompok. "Tim tidak terfokus di bawah satu koordinator pemenangan. Tapi tim saya ini bergerak secara sporadis. Karena kalau hanya satu komando akan mudah dijatuhkan lawan," jelas dia.
Untuk maju sebagai cagub, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu menyatakan telah mendapat dukungan dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Yang terbaru, Khofiffah kini optimistis bakal mendapat rekomendasi dari PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).
Setelah mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri di Jakarta, Kamis (7/3) lalu, Khofifah mengaku pertemuannya itu ada hasilnya. "Insyaallah ada jalan, mudah-mudahan," ujarnya. Saat ditanya apakah PDIP pasti merekomendasikan dirinya untuk maju di Pilgub Jawa Timur 2013, ia hanya tersenyum. "Soal itu langsung tanyakan ke PDIP saja," katanya.
Ada tujuh nama bakal cawagub pendamping Khofifah, di antaranya Wakil Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Ridwan Hisyam, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Malang Rendra Kresna,  mantan Bupati Bangkalan, Fuad Amin, Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH, Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Said Abdullah, dan Wakil Ketua DPR dari PDI Perjuangan, Pramono Anung. “Siapa cawagub yang saya pilih, nanti saja kalau saatnya pasti diumumkan," cetusnya.
Dibanding Pilgub 2008 saat bersaing dengan KarSa, Khofifah mengaku kali ini lebih siap. "Insyaallah saya sudah lebih siap dibanding empat tahun lalu. Kali ini saya punya waktu lebih banyak untuk menyapa banyak elemen yang dulu belum tersapa," katanya.
Untuk dapat maju sebagai calon perseorangan, wajib mengantongi 3 persen dukungan (berupa KTP) dari total jumlah pemilih Jatim. "Tapi sebaiknya mereka menyiapkan lebih dari jumlah yang ditentukan. Ketika verifikasi ada yang tidak memenuhi syarat," imbau anggota KPUD Jatim Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Informasi, Nadjib Hamid.
Menurut dia, ketentuan yang mengatur syarat bagi calon independen untuk maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) itu tertera dalam Pasal 59 ayat (2a) huruf d Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda).
Pasal itu menyebutkan, pasangan calon perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat mendaftarkan diri sebagai pasangan calon gubernur/wakil gubernur apabila memenuhi syarat dukungan dengan ketentuan: (d) provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa harus didukung sekurang-kurangnya tiga persen.

Tahapan Pilgub
Untuk persiapan dan tahapan pemilihan gubernur 29 Agustus mendatang, KPU (Komisi Pemilihan Umum) Jatim telah menentukan jadual pelaksanaan. Nadjib Hamid menjelaskan, untuk pencalonan, seperti pengumuman pendaftaran, pengambilan formulir dan/atau penyerahan dokumen dukungan, yakni 7-11 April 2013. Pada kurun waktu itu juga diberikan kesempatan untuk memperbaiki atau melengkapi jumlah dukungan paling rendah dan atau sebaran dukungan dalam masa pendaftaran dan/atau penyerahan dukungan kepada KPU provinsi untuk calon perseorangan.
Untuk tahap pengumuman pendaftaran pasangan calon bakal yang diajukan partai politik (parpol) atau gabungan parpol dan perseorangan digelar selama dua hari yakni 13-14 Mei 2013. Untuk pendaftaran bakal pasangan calon mulai 13-19 Mei 2013.
Selanjutnya, KPU bakal meneliti persyaratan calon termasuk penelitian penambahan dukungan bakal calon perseorangan dan pemberitahuan hasil selama 21 hari mulai 20 Mei-9 Juni 2013. Untuk melengkapi atau memperbaiki surat diberi waktu seminggu mulai 10-16 Juni 2013. Penelitian ulang kelengkapan dan perbaikan bakal kembali dilakukan KPU selama 14 hari mulai 24 Juni-7 Juli 2013.
Penyampaian hasil pemeriksaan kesehatan pasangan calon tentang kemampuan rohani dan jasmani 16 Mei-23 Juni di Rumah Sakit yang ditetapkan KPU. Selanjutnya, pengumuman pasangan calon yang memenuhi persyaratan 8-14 Juli 2013. Penetapan dan penentuan nomor urut pasangan 14 -15 Juli.
Untuk kampanye pasangan calon akan digelar selama 14 hari, mulai 12-25 Agustus 2013. Masa tenang selama tiga hari, 26-28 Agustus 2013. Dan hari pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS pada 29 Agustus 2013. Jika Pilgub dilakukan dua putaran, KPU Jatim juga telah meyiapkan jadualnya.
Penetapan pasangan calon terpilih atau pemenang Pilgub Jatim 2013 ditetapkan melalui rapat pleno 23 November. Apabila terdapat keberatan terhadap hasil penetapan pemenang, pasangan calon yang keberatan dapat mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi, KPU Provinsi, dan memberitahukan kepada DPRD Jatim pada 27 November.
Penyelesaian perselisihan hasil Pilgub dilaksanakan 14 hari mulai 27 Nopember-16 Desember hingga diputuskan MK pada 17 Desember 2013. Untuk proses pelantikan dan pengucapan sumpah/janji pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada 12 Februari 2014.

Dana
Anggaran untuk Pilgub Jatim 2013 putaran pertama yang dialokasikan untuk Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur yakni sekitar Rp 578 miliar. Jumlah itu meningkat dibanding Pilgub 2008 yang Rp 535 miliar.
Sedangkan total anggaran pilgub 2013 untuk banyak pihak kini masih belum diketahui. Diperkirakan total anggaran yang disiapkan Pemprov Jatim untuk putaran pertama Pilgub Jatim kali ini cukup fantastis, yakni sebesar Rp 943 miliar.
Jika dibandingkan jumlah anggaran untuk Pilgub Jatim 2008 lalu, total anggaran yang dialokasikan untuk putaran pertama hanya Rp 535 miliar. Rinciannya, untuk KPU Jatim Rp 425 miliar, Panwaslu Rp 50 miliar, Polda Rp 50 miliar, dan Rp 10 miliar untuk Kodam V/Brawijaya. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait